Peran Pemuda Muslim di Zaman Modern
oleh : Al-kahfi Mansakend
Apabila berbicara tentang
pemuda, yang terbayang adalah kekuatan, semangat yang tinggi dan harapan yang
begitu besar. Secara fitrah, masa muda adalah masa yang paling optimal untuk
berfikir dengan kematangan jasmani, perasaan dan akalnya, sangat wajar jika
pemuda memiliki potensi yang besar dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Semangat mereka bagaikan bom waktu yang siap meledak pada saat yang telah
ditentukan, sehingga tidak heran pemuda adalah harapan masa depan, semua
bergantung di pundak mereka, ibarat kapal merekalah yang memegang kemudi,
mereka yang menentukan hendak kemana kapal akan berlabuh.
Pemuda adalah agent of change (agen perubahan) dalam semua lini kehidupan, karena mereka adalah penggerak kemajuan dan peradaban. Perubahan dunia berada di tangan mereka, mereka selalu berada di garis depan menuju kemajuan dan mengekspresikan kepentingan banyak orang. Banyak perubahan yang terjadi berkat cengkraman kuat tangan-tangan para pemuda. Negara-negara yang berkembang adalah negara yang bisa memaksimalkan pemudanya dengan baik, belajar dari sejarah perkembangan Islam bahwa spirit ketauhidan muncul dari dalam jiwa jiwa pemuda yang memiliki niat yang bersih, tulus untuk menegakkan kalimat tauhid, sebut saja Zaid bin Tsabit, Arqom bin Abi Arqom, dan Bilal bin Rabah, mereka adalah pemuda-pemuda tangguh yang siap mengorbankan apa saja demi agama meski nyawa taruhannya, begitulah mahasiswa didikan Rasulullah saw meski mereka tidak memiliki Universitas yang mewah.
Saat ini ada sebuah pertanyaan yang selalu menunggu untuk dicari
jawabannya adalah dimanakah para pemuda muslim itu sekarang? Dimanakah mereka
bersembunyi? Apakah mereka bersembunyi seperti yang dilakukan Ashabul Kahfi?
Mereka tidak lagi seperti pelangi yang selalu memberikan warna warni yang indah
dalam kehidupan, mereka kini hilang ditelan zaman. Budaya hidup western
sepertinya lebih mendominasi dan mudah diterima, sementara budaya timur dan
berbau agama dianggap kuno. Gaya hidup, pakaian, bahasa, jauh dari norma,
seolah semua keinginan mereka harus dilampiaskan dengan tawuran, hidup hedonis,
foya-foya dan sedikit tidak beradab. Hidup bagaimanakah sebenarnya yang mereka
cari?
Saat ini ada sebuah pertanyaan yang selalu menunggu untuk dicari
jawabannya adalah dimanakah para pemuda muslim itu sekarang? Dimanakah mereka
bersembunyi? Apakah mereka bersembunyi seperti yang dilakukan Ashabul Kahfi?
Mereka tidak lagi seperti pelangi yang selalu memberikan warna warni yang indah
dalam kehidupan, mereka kini hilang ditelan zaman. Budaya hidup western
sepertinya lebih mendominasi dan mudah diterima, sementara budaya timur dan
berbau agama dianggap kuno. Gaya hidup, pakaian, bahasa, jauh dari norma,
seolah semua keinginan mereka harus dilampiaskan dengan tawuran, hidup hedonis,
foya-foya dan sedikit tidak beradab. Hidup bagaimanakah sebenarnya yang mereka
cari?
selam tidak membiarkan pemuda lepas kendali tanpa arahan, meskipun
memang harus diakui bahwa hidup di zaman modern dan serba canggih ini tidaklah
mudah, banyak sekali godaan bagi pemuda untuk memperturutkan hawa nafsunya,
dengan segala fasilitas yang mudah dan instant membuat para pemuda islam
terlena, tidak menyadari bahwa musuh-musuh Islam sedang mengintai mereka,
melihat kelengahan mereka dan suatu saat bisa menerkam dan memenjarakan mereka
dalam api penyesalan seumur hidupnya. Pemuda adalah asset paling berharga bagi
setiap Negara terutama agama, mereka harus bisa memilih dan menentukan nasib
mereka, karena jika pemuda itu baik, maka akan baiklah Negara dan agama.
Islam selalu membimbing para pemudanya untuk kreatif, aktif dan
optimis, sebuah pepatah islam mengatakan: "Bukanlah pemuda jika ia
mengatakan inilah ayahku…akan tetapi pemuda adalah yang mengatakan inilah aku
inilah diriku."
Kemandirian yang selalu diharapkan dari seorang pemuda, tidak hanya
pandai menggunakan fasilitas yang sudah tersedia, namun seharusnya pandai
menciptakan peluang dan kesempatan menjadi sebongkah berlian. Pada dasarnya
kita merindukan pemuda yang penuh dedikasi untuk orang tuanya, agama, bangsa
yang semakin terpuruk ini, bukan pemuda tawuran yang hanya menguras fikiran dan
tenaga yang berujung pada hancurnya sebuah Negara.
Pemuda Islam harus
memiliki karisma dan pesona di mata dunia, dan mereka harus:
1. Tidak boleh
membuang waktu hanya untuk hal yang sia sia
Waktu luang bisa
membinasakan pikiran, akal dan potensi fisik manusia, karena manusia dituntut
untuk beraktifitas dan berbuat. Rasulullah saw bersabda: "Ada dua nikmat
yang manusia sering melalaikannya yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang."
2. Memilih teman
yang baik
Kita tidak akan
bisa menjauhi lingkungan karena sebagian besar kehidupan dihabiskan bersama
lingkungan, dan lingkungan juga yang mempengaruhi pola fikir, tindakan dan
tingkah laku kita, akan tetapi Allah swt memberikan kita akal untuk berfikir
mana yang terbaik buat hidup kita, maka sebijaksana mungkin dalam memilih
teman. Rasulullah saw bersabda: "Perumpamaan teman yang baik dan teman
yang buruk adalah seperti pembawa (penjual) minyak wangi dan peniup al-kiir (tempat
menempa besi), penjual minyak wangi akan menebarkan aroma yang wangi meskipun
engkau hanya terkena imbasnya, dan sebaliknya peniup al-kiir (tempat menempa
besi) bisa jadi (apinya) akan membakar pakaianmu atau setidaknya kamu akan
mencium aroma yang tidak sedap darinya."
3. Memilih sumber
bacaan yang baik dan bermanfaat
Bacalah al-Qur’an
sebagai penyembuh dan penentram jiwa, mengkonsumsi buku buku yang baik akan
menambah khazanah keilmuan para pemuda islam, sehingga membuka wawasan untuk
meluaskan ekspansi kekuasaan dalam urusan dunia maupun akhirat. Pemuda islam
tidak boleh kalah dengan informasi terkini tentang lmu pengetahuan, karena
Islam tidak pernah membatasi ilmu itu didapat dari mana dan siapa saja, asal
tujuannya untuk kemaslahatan ummat, sebagaimana ulama-ulama intelektual islam
mengembangkan ilmu mereka dengan membaca dan membaca, sehingga lahirlah
kreatifitas mandiri yang salih yang bermanfaat sampai ke akhir zaman.
Akhirnya sebagai
harapan kepada pemuda islam bahwa mereka bukanlah individu yang cepat menyerah
dan pasrah dengan keadaan, akan tetapi mereka adalah pemuda yang teguh
pendirian, memiliki agenda penuh dengan kemajuan yang tak terbatas dengan
kreasi kreasi unik untuk memajukan agama, bangsa dan tanah air. Karena kita
tidak ingin menyesal nanti di hari tua dan di akhirat ketika Allah bertanya
sebagaimana Rasulullah saw bersabda: "Tidak akan bergesar kaki seorang
hamba dari sisi Allah pada hari kiamat nanti sehinggalah dimintai
pertanggungjawabannya tentang lima perkara: tentang umurnya untuk apa
dihabiskannya, masa mudanya digunakan untuk apa, hartanya dari mana diperoleh
dan ke mana dibelanjakan, serta bagaimana dia mengamalkan ilmunya."
Wallahu a’lam bish shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar